Wednesday, December 12, 2012

flayer


T.R.I.A.D

T.R.I.A.D (Dulu Dikenal The Rock) adalah band beraliran rock yang terbentuk di Indonesia. Band ini merupakan proyek sampingan dari personel Dewa 19, Ahmad Dhani, dan berada di bawah manajemen Republik Cinta, seperti Dewi Dewi dan Andra and The BackBone. Anggota lainnya adalah mantan anggota band underground asal Australia, Fire Shark, yaitu Mark Williams, Zachary Haidee-Keene, Michael Bennett, Clancy Alexander Tucker. Album pertamanya adalah Master Mister Ahmad Dhani I yang dirilis pada tanggal 30 Agustus 2007. Album tersebut menghasilkan hits "Munajat Cinta"

Awal pembentukan The Rock yaitu ketika Ahmad Dhani sedang merekam albumnya di salah satu studio di Australia, dan bertemu dengan anggota Fire Shark. Ide berkolaborasi membentuk The Rock bermula dari perbincangan antara Dhani dengan gitaris Fire Shark, Clancy Alexander Tucker. Karena baik Dhani maupun Fire Shark sama-sama ingin bermain di luar negeri (go international), mereka membentuk The Rock. Namun, Dhani tidak meninggalkan Dewa 19 dan Fire Shark tidak bubar.

form regist facebook

registrasi account facebook

nama depan
nama belakang
email
re-email
password
re-password
kelahiran
kelamin pria wanita lainnya
alamat
saya menerima persyaratan lisence agreement

biodata kiliing me inside

Nama Lengkap : Onadio Leonardo
Nama Panggilan : Onadio / Onad
Band : Killing Me Inside
Posisi : Backin Vokal / Bassist
Agama : Kristen Katholik, Islam, Hindu, Other.
Influences : Penknifelovelife, These Silhouettes
Equipment : Cort Bass, Soundgear

Nama Lengkap : Josaphat Klemens
Nama Panggilan : Josaphat / Josa
Band : Killing Me Inside
Posisi : Guitaris
Tempat/Tgl. Lahir : Bogor, 31 Desember 1987
Equipment : Guitar Cort 300, Zoom Multi Effect
Influences : Drop Dead Gorgeous,Fall of Troy.
Agama : Katholik Christian / Kristen Katholik.
Musik Favorit : Screamo, Power Pop, Other.

killing me inside

killing Me Inside mulai dibentuk pada Juni 2005 oleh Josaphat (Gitar), Onad (Bass), Rendy (Drums) dan Raka (Guitar). Setelah beberapa saat mencari vokalis, akhirnya bergabunglah Sansan pada Desember 2005. Setelah melalui pengalaman manggung di kafe-kafe dan acara-acara lokal, mereka merilis 3 buah lagu sebagai demo mereka. Lagu-lagu demo tersebut adalah A Letter Of Memories, Suicide Phenomena, dan The Tormented yang nantinya direkam ulang pada debut album mereka, A Fresh Start For Something New

pada tahun 2008, Killing Me Inside berencana untuk merilis sebuah album. Namun ditengah perjalanan, Raka keluar dari band pada Mei 2008. Raka mengumumkan kepergiannya melalui situs MySpace mereka
Akhirnya debut album mereka berjudul A Fresh Start For Something New dirilis pada awal Desember 2008. Lagu “The Tormented” yang menjadi single langsung membuat nama Killing Me Inside terkenal di dunia musik indie Indonesia.

paa akhir Januari 2009, Sansan dan Rendy keluar dari Killing Me Inside. Sansan keluar dengan alasan untuk lebih fokus pada band Pee Wee Gaskins, sedangkan Rendy keluar dengan alasan pertimbangan masa depan. Meskipun begitu, Onad dan Josaphat tidak membubarkan Killms. Pada Februari 2009, melalui blog MySpace mereka, Killms mengumumkan formasi baru mereka yang terdiri atas Onadio (vokal), Josaphat(gitar), Davi (drum), dan Agung (Bass). Namun karena alasan ketidak cocokan, Agung keluar.

Pada Agustus 2010, Killing Me Inside merilis album self-titled melalui Royal Prima Musikindo. Album ini merupakan album pertama mereka sejak formasi mereka berubah. Meskipun begitu, Killms hanya mengkreditkan 3 personil dalam album ini.
Lima dari sepuluh track pada album ini merupakan lagu-lagu yang direkam ulang dari album pertama mereka. Di album ini juga terdapat 3 lagu baru yang menggunakan lirik bahasa Indonesia dan digarap tanpa adanya vokal scream. Di antara ketiga lagu tersebut, salah satunya adalah lagu “Biarlah” yang menjadi single pertama mereka. “Biarlah” diterima secara positif oleh masyarakat umum. Tetapi respon sebaliknya ditunjukkan oleh fans awal mereka. Fans-fans awal mereka justru kecewa dengan perubahan genre yang drastis dari Killing Me Inside.

Tuesday, December 11, 2012

Fuck to Love - Stupid Mouse

Persetan dengan cinta, kutakkan berpaling lagi.
hatiku ini telah bersumpah.
takkan kucoba nikmatnya.. cinta

fuck to love i don't care
i not want falling in love.. in love again
fuck to love i don't care
i not want falling in love.. in love again

dan hari ini telah kumulai
menahan rasa rayuan cinta
dan hari ini aku bersumpah
lupakan semua tentang dirinya

fuck to love i don't care
i not want falling in love.. in love again
fuck to love i don't care
i not want falling in love.. in love again

fuck to love i don't care
i not want falling in love.. in love again
fuck to love i don't care
i not want falling in love.. in love again

begini kurasa tenang, lewati hari tanpa harapan..

Burger Kill

Ini merupakan sebuah cerita pendek dari 12 tahun perjalanan karir bermusik dari sebuah band super keras yang telah menjadi fenomena di populasi musik keras khususnya di Indonesia. Sebuah band yang namanya diambil dari selewengan sebuah nama restaurant fast food asal Amerika, ya mereka adalah Burgerkill band asal origin Ujungberung, tempat orisinil tumbuh dan berkembangnya komunitas Death Metal / Grindcore di daerah timur kota Bandung. Band lulusan scene Uber ( nama keren Ujungberung ) selalu dilengkapi gaya Stenografi Tribal dan musik agresif yang super cepat, Jasad, Forgotten, Disinfected, dan Infamy to name a few.

Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya. Band ini memulai karirnya sebagai sebuah side project yang ga punya juntrungan, just a bunch of metal kids jamming their axe-hard sambil menunggu band orisinilnya dapat panggilan manggung. Tapi tidak buat Eben, dia merasa bahwa band ini adalah hidupnya dan berusaha berfikir keras agar Burgerkill dapat diakui di komunitasnya. Ketika itu mereka lebih banyak mendapat job manggung di Jakarta melalui koneksi Hardcore friends Eben, dari situlah antusiasme masyarakat underground terhadap Burgerkill dimulai dan fenomena musik keras tanpa sadar telah lahir di Indonesia.

koil

Koil adalah band beraliran rock yang berasal dari Bandung, berdiri pada tahun 1993, dengan formasi Otong (vokal), Doni (gitar), Imo (Bass), dan Leon (Drum). Sejak awal berdiri Koil memutuskan untuk membuat dan memainkan lagu-lagu ciptaan sendiri. Keputusan ini merupakan hal yang kurang lazim saat itu , karena kebanyakan band saat itu lebih sering membawakan lagu orang lain. Berikut profil, sejarah dan perjalanan band Koil.

Dengan usaha keras akhirnya Koil berhasil menciptakan beberapa buah lagu dan pada tahun 1994 dengan dana yang minim Koil bisa masuk studio rekaman dan merekam sekitar 8 buah lagu. Kemudian lagu-lagu itu dirilis dalam single yang berjudul "Demo From Nowhere". Kaset ini hanya diedarkan terbatas, selain karena keterbatasan dana juga karena saat itu Koil kesulitan untuk mendapatkan tempat untuk menjual kaset tersebut. Satu-satunya tempat yang mau memasarkannya adalah Reverse Outfits, sebuah toko kepunyaan Richard Mutter (ex drummer Pas band).

Pada tahun 1996, seorang produser bernama Budi Soesatio dari label Project Q (label yang mengeluarkan album Slank 1-3) tertarik untuk merilis album Koil dan mengkontrak Koil sebanyak 2 album. Maka pada bulan September 1996 Koil merilis full albumnya yang pertama yang berjudul “KOIL”, lagu-lagu di album ini sebagian diambil dari single Demo From Nowhere.

Album ini mendapat tanggapan positif dari khalayak musik Indonesia terutama pencinta musik rock, karena musik dan lirik nya dianggap tonggak baru dalam kancah musik rock Indonesia. Musik yang diusung Koil adalah musik rock yang dipenuhi dengan sampling sampling suara. Sampling itu tidak hanya berasal dari instrumen musik tapi juga dari suara-suara yang ada disekitar kita seperti suara air, suara besi dipukul, suara panci dipukul suara-suara binatang, suara orang pidato, dll, yang digarap dengan penggunaan teknik sampling yang apik . Dari segi lirik, penulisan lirik-lirik yang mengekspresian kekosongan hati, kegelapan dan kehampaan cinta yang dituangkan dalam bait-bait lirik berbahasa Indonesia, menjadi suatu nilai plus bagi koil karena lirik bahasa Indonesia masih jarang dipakai untuk jenis musik rock seperti Koil.

Kerjasama Project Q dan Koil sebenarnya masih menyisakan 1 buah album lagi tapi karena dihadang krisis moneter menyebabkan Project Q tidak dapat memproduksi album ke-2 Koil. Akhirnya pada tahun 1998 Koil memutuskan untuk keluar dari Project Q.

Setelah keluar dari Project Q, Koil merilis single Kesepian ini Abadi di bawah label Apocalypse Record. Sebuah label yang dibuat oleh Otong (Koil) dan Adam (Kubik). Kaset single ini pun diedarkan secara indie melalui jaringan distro-distro underground yang saat itu sudah mulai banyak bermunculan di kota-kota besar,

Dirilisnya album ini membuat nama Koil kembali naik ke permukaan ditandai dengan banyaknya tawaran manggung yang datang. Seiring dengan itu, Koil mencoba konsep baru dalam pertunjukannya yaitu dengan memasukan unsur-unsur lain dalam pertunjukannya yaitu fashion dan tarian . Unsur fashion yang mendapat perhatian besar dari Koil adalah penggunaan kostum khusus dalam setiap penampilannya. Kostum dari kulit, berwarna hitam , penuh asesoris logam , sepatu boots tinggi , membuat penampilan Koil berbeda dengan band-band lainnya. Ditambah lagi dengan aksi para penari wanita yang berpakaian seksi membuat pertunjukan semakin menarik. hal ini akhirnya menjadi trademark bagi Koil, sebagai band rock pertama di Indonesia yang memadukan fashion, tari dan musik pada saat manggung.

Setelah merilis single ini, Koil kembali masuk studio rekaman untuk menyelesaikan materi lagu untuk album berikutnya, diselingi juga dengan membantu para musisi lain diantaranya meremix lagu dari Puppen, Burger Kill, Jasad. Lagu-lagu Koil juga masuk di beberapa kompilasi seperti: Best Alternative Indonesia (Aquarius Musikindo), Ticket To Ride (Spills Record), Kompilasi Viking-Persib.

Pada bulan Februari 2001, setelah melewati perjuangan keras yang penuh tantangan seperti kesulitan dana rekaman, minimnya peralatan musik, teknologi rekaman yang baru , dalam pembuatan album akhirnya Koil merilis full albumnya yang ke-2 yang berjudul Megaloblast dibawah label Apocalypse Record. Album ini berisikan 10 buah lagu dan berbungkus artwork kover yang sangat apik, berwarna dominan putih bergambar muka seorang wanita.

Pee Wee Gaskin

Pee Wee Gaskins band beraliran pop, punk dan melodic rock ditambah sentuhan synthesizer ini kembali lagi dengan sebuah album baru ‘The Sophomore’ setelah sebelumnya sempat merilis mini album ‘Stories Of Our High School’.Dengan beranggotakan Dochi (Gitar, Vokal), Sansan (Gitar, Vokal), Omo (Synthesizer), Eye (Bass) dan Aldi (Drum), Pee Wee Gaskins kini siap membuat kamu menjadi salah satu bagian dari mereka yakni Party Dorks.

Dengan misi ‘With the name of series, we try to make killer music’, Pee Wee Gaskins yang terbentuk atas nama seorang pembunuh berantai Donald Gaskins ini, akan menunjukkan kelihaian skill bermain musik mereka yang sudah diakui oleh masyarakat luas.
Dan sekarang dengan album yang sudah di launching di Bulungan Concert Hall dan terjual sebanyak 4000 keping itu, Pee Wee Gaskins dengan produser nya Dadi Superglad siap merambah dunia musik Indonesia bersama Variant Records/Alfa Records.
 

ASKING ALEXANDRIA



Asking Alexandria adalah band Post-Hardcore/Metalcore Inggris yang berasal dari kota York, North Yorkshire. Di bentuk pada tahun 2008 ketika Ben Bruce »» Lead Guitar menghubungi kawan-kawan lamanya ketika dia kembali ke Inggris setelah tinggal di Dubai. Formasi grup ini adalah: Ben Bruce, Danny Worsnop, Cameron Liddell »» Rhythm Guitar, Sam Bettley »» Bass, dan James Cassells »» Drums.

Asking Alexandria mempunyai akar dari Dubai, United Arab Emirates. Dimana sang gitaris Ben Bruce membentuk sebuah band dan merilis satu full length album berjudul The Irony Of Your Perfection dan band ini di beri nama Asking Alexandria. Band ini tidak bertahan lama, mereka bubar, dan Ben Bruce mengatakan bahwa band nya yang di Dubai memakai nama Asking Alexandria gak lebih dari satu bulan, menyusul bubarnya band tersebut. Lagian band itu gak pernah mengadakan tur.

Pada tahun 2008 Bruce kembali ke Inggris, meninggalkan teman-teman mantan bandnya. Walaupun begitu Bruce gak pernah berniat menggantung karir musiknya karena gak lama setelah itu dia segera membentuk band lagi dengan anggota baru, dengan memutuskan untuk tetap mengusung nama Asking Alexandria. Bruce menyatakan bahwa dialah yang memberi nama Asking Alexandria kepada bandnnya, dan dia masih menyukainya serta makna dari nama ini masih teringat, dan oleh karena itu dia memutuskan untuk tetap memakai nama ini dalam proyek baru nya ini. Dia juga mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa Asking Alexandria yang sekarang bukan lah Asking Alexandria yang sama dengan yang merilis album The Irony Of Your Perfection. Baik itu dalam gaya maupun para anggotanya, lagian mereka adalah dua band yang berbeda.